Kawal PMN BUMN Pangan, PKA DPR Gelar FGD dengan ID Food

12-08-2022 / M.K.D.
Kepala Pusat Kajian Anggaran Sekretariat Jenderal DPR RI Helmizar saat membuka FGD di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Jumat (12/8/2022). Foto: Prima/nvl

 

Pusat Kajian Anggaran (PKA) DPR RI menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) membahas 'Efektivitas Pemberian PMN bagi BUMN Guna Mendukung Ketahanan Pangan' dengan sejumlah BUMN Pangan. Pasalnya, pemberian PMN sebesar Rp2 triliun kepada BUMN Pangan perlu dikawal dengan sebaik-baiknya oleh seluruh stakeholder terkait, termasuk oleh DPR RI agar implementasi sesuai dengan tujuan. 

 

Demikian pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Kajian Anggaran Sekretariat Jenderal DPR RI Helmizar saat membuka FGD di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Jumat (12/8/2022). Dirinya menekankan pemberian tambahan PMN tersebut diharapkan bisa meningkatkan kapasitas usaha,  memperbaiki struktur permodalan, hingga mempeluas kemampuan pendanaan BUMN. 

 

"Selaku agent of value creator dan agent of development, BUMN hadir sebagai bagian dari pembangunan Indonesia. Untuk itu, pemerintah memberikan dukungan alokasi pembiayaan anggaran melalui tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang digunakan untuk mendukung agenda program prioritas nasional," tutur Helmizar dihadapan puluhan para tenaga ahli DPR RI. 

 

Lebih rinci, ia memaparkan berdasarkan kesimpulan Rapat Kerja Komisi VI DPR RI  dengan Menteri BUMN RI bersepakat menyetujui usulan PMN BUMN tahun 2023 sebesar Rp73,2 triliun dimana ID Food mendapatkan alokasi PMN sebesar Rp2 triliun. Rencananya, tambahan PMN digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan, meningkatkan kapasitas usaha perusahaan, meningkatkan inklusivitas petani, peternak dan nelayan, serta menjadi perusahaan pangan berkelas dunia.

 

Walaupun begitu, Helmizar menyampaikan sejumlah catatan agar tambahan PMN yang diberikan nantinya bisa diserap secara efektif sekaligus maksimal. Di antaranya PKA DPR RI menyarankan agar pemerintah menetapkan KPI kepada ID Food selaku holding BUMN pangan agar setiap program kerja yang dilaksanakan bisa terukur, dan komprehensif. 

 

Selain itu, ia meminta ID Food sebagai penerima PMN bersama pemerintah menyusun indikator berdasar Total Impact Measurement and Management (TIMM) yang terdiri dari 4 aspek dampak yaitu dampak sosial, dampak lingkungan, dampak perpajakan dan dampak ekonomi. 

 

Terakhir, dirinya berpandangan BUMN Pangan harus melakukan bisnis setiap sektor pangan secara terintegrasi (hulu-hilir). Tentu saja, hal ini vital supaya ketahanan pangan yang dicita-citakan oleh Pemerintah Indonesia terwujud nyata.

 

"Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat diperoleh data dan informasi yang akurat dan terkini mengenai Penyertaan Modal Negara pada ID Food yang diperlukan untuk penyusunan kajian. Kajian tersebut nantinya akan diserahkan kepada Anggota Dewan Komisi VI," tandas Helmizar. (ts/aha) 

BERITA TERKAIT
BK DPR Terima Kunjungan Bangsamoro Transition Authority, Bahas Otonomi Khusus
12-12-2024 / M.K.D.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Kepala Badan Keahlian (BK) Setjen DPR RI, Inosentius Samsul, bersama jajarannya, menerima kunjungan Bangsamoro Transition Authority (BTA)...
Sampaikan Keterangan di MK, DPR RI Dalami Usulan terkait Jeda Dua Tahun Pemilu Nasional dan Daerah
10-12-2024 / M.K.D.
PARLEMENTARIA, Jakarta – DPR RI menyampaikan keterangannya dalam Sidang Pleno Mahkamah Konstitusi (MK) Perkara 135/PUU-XXII/2024 Perihal Pengujian Materiil UU Nomor...
Gelar FGD Reformasi Hukum Pidana, Badan Keahlian DPR RI Tanda Tangani MoU dengan UGM
06-12-2024 / M.K.D.
PARLEMENTARIA, Yogyakarta - Badan Keahlian (BK) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI menjalin kerja sama dengan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau...
Terima Kunjungan NABO Korsel, PA3KN Tukar Informasi Dukungan ke Parlemen Fungsi Anggaran
29-11-2024 / M.K.D.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pusat Analisis Anggaran dan Akuntabilitas Keuangan Negara (PA3KN) Badan KeahlianDPRRI menerima kunjungan dari National Assembly Budget Office...